Sengketa biasanya bisa terjadi dimana saja, kapan saja dan pada siapa saja. Terjadinya sengketa bisa antar individu, antar perusahaan, individu dan kelompok, antar negara atau perusahaan dan negara. Lantas, apa itu sengketa?
Sengketa bisa bersifat keperdataan atau publik, serta bisa terjadi baik di lingkup nasional, internasional maupun lokal.
Apa Itu Sengketa?

Meskipun istilah ini sering kita dengar, namun banyak orang yang belum memahami apa itu sengketa. Sengketa adalah suatu kondisi, yang mana ada salah satu atau beberapa pihak yang dirugikan. Lalu pihak tersebut menyampaikan kekecewaan atau ketidakpuasannya ke pihak yang kedua.
Apabila situasi tersebut menunjukkan perbedaan gagasan atau pendapat, maka akan terjadi sengketa. Dalam hukum kontrak khususnya, sengketa bisa diartikan sebagai perselisihan yang terjadi antara pihak, mengingat terjadinya pelanggaran kesepakatan pada suatu kontrak.
Jadi berbicara tentang apa itu sengketa, istilah ini menunjukkan tentang perselisihan yang terjadi antara pihak pada perjanjian, mengingat adanya kondisi wanprestasi dari satu pihak pada perjanjian.
Sengketa juga bisa kita artikan sebagai kondisi dan situasi ketika orang-orang berselisih satu sama lain, baik secara aktual atau menurut persepsi mereka. Kondisi ini juga berarti terjadinya perselisihan pada beberapa pihak, yang mana saling mempertahankan argumennya masing-masing.
Faktor Penyebab Terjadinya Sengketa
Terkait apa itu sengketa, penting juga mengetahui beberapa faktor penyebab terjadinya sengketa berdasarkan beberapa teori, antara lain :
- Teori Negosiasi Prinsip
Salah satu faktor terjadinya sengketa menurut teori ini yaitu adanya perbedaan dari beberapa pihak. Supaya sengketa bisa terselesaikan, maka penganut teori negosiasi ini harus berpandangan jika pihak bersengketa wajib memisahkan antara perasaan pribadinya pada konflik yang sedang terjadi.
Biasanya hal tersebut seiringan dengan negosiasi yang dilakukan antara pihak bersengketa.
- Teori Hubungan Masyarakat
Teori hubungan masyarakat mengungkapkan jika sengketa ialah persaingan dan ketidakpercayaan antarkelompok yang ada dalam masyarakat. Solusi yang disarankan menurut penganut teori Hubungan Masyarakat yaitu berbentuk sikap saling memahami dan adanya peningkatan komunikasi antar kelompok bersengketa. Selain itu juga harus mengembangkan toleransi untuk menyelesaikan terjadinya sengketa.
- Teori Identitas
Faktor penyebab terjadinya sengketa berdasarkan teori identitas yaitu kelompok yang telah merasa bahwa dirinya sedang terancam. Untuk solusinya, perlu ada dialog dan lokakarya antar wakil dari kelompok untuk dapat mengidentifikasi kekhawatiran dan ancaman mereka.
Tujuannya yaitu agar sengketa dapat terselesaikan. Tujuan akhir penyelesaian sengketa yaitu terbentuknya kesepakatan bersama untuk mengakui identitas dari setiap kelompok.
- Teori Kebutuhan Manusia
Berdasarkan teori yang satu ini, sengketa disebabkan oleh tidak terpenuhinya kepentingan atau kebutuhan manusia. Sebagai solusinya, berbagai pihak harus berupaya untuk memenuhi atau mewujudkan kebutuhan serta kepentingan dari setiap manusia.
- Teori Transformasi
Ketidakadilan, kesenjangan dan ketidaksetaraan dalam kehidupan, sebagai penyebab sengketa menurut teori ini. Dengan demikian solusinya menurut penganut teori yang satu ini yaitu penyelesaian sengketa dapat dilakukan, caranya dengan mengubah kerangka dan struktur kerja dalam masyarakat.
Adapun perwujudan dan pengembangan, rekonsiliasi, pengakuan dan keadilan untuk tiap-tiap pihak wajib dilakukan.
Bagaimana Cara Menyelesaikan Sengketa?
Setelah membahas apa itu sengketa dan faktor penyebabnya, ada beberapa solusi atau penyelesaian sengketa yang perlu anda ketahui :
- Litigasi
Upaya atau solusi untuk menyelesaikan sengketa pertama dapat dilakukan melalui litigasi atau lewat pengadilan. Maksud dari litigasi yaitu penyelesaian sengketa melalui proses beracara dalam pengadilan, yang mana kewenangan dalam memutuskan dan mengatur dilakukan hakim.
Adapun hasil akhir litigasi yaitu putusan yang di dalamnya menyatakan terkait win lose solution. Dengan beberapa prosedur berikut :
- Cenderung menyebabkan masalah baru
- Bersifat teknis dan formal
- Memberikan hasil kesepakatan bersifat menang atau kalah
- Penyelesaian lambat
- Memerlukan biaya banyak
- Tidak responsif, serta menimbulkan permusuhan yang terjadi antara pihak bersengketa.
Selain itu, kondisi ini membuat masyarakat terus berusaha untuk menemukan alternatif penyelesaian lain, yakni penyelesaian sengketa selain di peradilan formal.
- Non Litigasi
Non litigasi atau biasa disebut dengan Alternative Dispute Resolution. Ini adalah pranata penyelesaian terjadinya sengketa yang ada di luar pengadilan menurut kesepakatan dari berbagai pihak, caranya dengan mengesampingkan solusi atau upaya litigasi.
Dengan memahami terkait apa itu sengketa, faktor penyebab dan cara menyelesaikan sengketa, tentu saja dapat menambah wawasan anda tentang sengketa hukum.