Setiap individu menikmati hak asasi manusia (HAM) yang melekat sejak lahir, namun sayangnya, di Indonesia masih terjadi sejumlah pelanggaran terhadap hak-hak tersebut. Untuk memahami dengan lebih mendalam mengenai jenis pelanggaran HAM, ketahui dulu tentang pengertian HAM, jenis-jenis, dan contoh kasus pelanggarannya..
Penjelasan Hak Asasi Manusia
Filsuf Inggris, John Locke, berpendapat bahwa HAM adalah hak-hak yang dianugerahkan secara kodrati pada setiap individu sejak lahir, yang tidak dapat diganggu gugat dan bersifat mutlak. Pemahaman ini juga tercakup dalam UU No. 39 Tahun 1999 di Indonesia.
HAM mencakup hak asasi pribadi, ekonomi, politik, sosial, kebudayaan, hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama di mata hukum dan pemerintahan, serta hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan benar dalam tata cara peradilan.
Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Pelanggaran HAM dapat didefinisikan sebagai tindakan yang sengaja atau tidak sengaja, baik oleh individu, kelompok, maupun aparat negara, yang membatasi, mencabut, atau melanggar hak-hak asasi manusia yang dijamin oleh undang-undang.
Penjelasan tersebut sudah tertuang dalam UU No. 39 Tahun 1999. Pada dasarnya, HAM harus dihormati, dijaga, dan dilindungi oleh setiap manusia, dengan negara bertindak sebagai penjaminnya.
Jenis Pelanggaran HAM

Di bawah ini ada 2 jenis pelanggaran HAM menurut sifatnya, antara lain :
1. Pelanggaran HAM Biasa
Pelanggaran HAM ini termasuk dalam kategori ringan dan tidak mengancam keselamatan jiwa. Meskipun begitu, jika terjadi dalam jangka waktu yang lama, dapat menjadi berbahaya. Contoh pelanggaran HAM ringan meliputi pencemaran lingkungan sengaja dan penggunaan bahan berbahaya pada makanan.
2. Pelanggaran HAM Berat
Pelanggaran HAM berat mengancam nyawa manusia, seperti pembunuhan, penganiayaan, perampokan, perbudakan, atau penyanderaan. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM mengklasifikasikan pelanggaran HAM berat menjadi dua, yaitu kejahatan genosida dan kejahatan kemanusiaan.
Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia
Di Indonesia, terdapat beberapa contoh kasus jenis pelanggaran HAM berat, antara lain:
1. Tragedi Kerusuhan Tanjung Priok (12 September 1984)
Dalam kasus ini, terjadi 24 kematian, 36 luka berat, dan 19 luka ringan. Meskipun demikian, keputusan majelis hakim menyatakan seluruh 14 terdakwa dinyatakan bebas dari segala tuntutan.
2. Tragedi Penembakan Mahasiswa Universitas Trisakti (12 Mei 1998)
Kasus ini melibatkan penembakan terhadap mahasiswa yang menyebabkan empat kematian. Meski ada vonis dari Mahkamah Militer, hukuman yang diberikan tergolong ringan yaitu hanya 4 bulan penjara dan empat terdakwa lainnya hanya divonis selama 2 sampai 5 bulan penjara.
3. Kasus Penculikan Aktivis (1997/1998)
Dalam kasus ini, 23 orang diculik, dengan sembilan di antaranya telah bebas dan 13 masih belum ditemukan hingga saat ini.
Perlindungan Terhadap HAM di Indonesia
Selain memahami definisi, contoh dan jenis pelanggaran HAM, penting juga untuk melihat upaya implementasi dan perlindungan HAM di Indonesia. Dalam konteks ini, beberapa aspek yang perlu diperhatikan diantaranya:
1. Peran Lembaga Perlindungan HAM
Lembaga yang dimaksud adalah Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia) yang memiliki peran penting dalam mengawasi dan melaporkan pelanggaran HAM. Mereka berupaya untuk memastikan bahwa setiap individu dapat menjalani kehidupan dengan hak-haknya terlindungi.
2. Keterlibatan Masyarakat
Peran aktif masyarakat sipil sangat krusial dalam mendukung implementasi dan perlindungan HAM. Organisasi non-pemerintah (NGO) dan kelompok advokasi berperan dalam memberikan suara bagi mereka yang mungkin tidak memiliki akses atau kekuatan untuk melindungi hak-hak mereka sendiri.
3. Pendidikan HAM
Pendidikan HAM yang efektif sangat penting dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat. Melalui kurikulum sekolah dan kampanye publik, masyarakat bisa dengan cepat memahami nilai-nilai HAM dan berkontribusi pada lingkungan yang menghormati hak-hak individu.
4. Sistem Hukum yang Berkeadilan
Sistem hukum yang berkeadilan sangat dibutuhkan untuk menangani kasus-kasus pelanggaran HAM apalagi kasus yang dianggap berat. Pengadilan harus berfungsi sebagai wadah yang dapat memberikan keadilan dan penyelesaian yang adil bagi para korban.
Penting bagi Indonesia untuk terus berkomitmen dalam melindungi hak asasi manusia sebagai landasan keberadaannya agar tidak terjadi jenis pelanggaran HAM. Upaya bersama dari pemerintah, lembaga-lembaga HAM, masyarakat sipil, dan masyarakat secara keseluruhan dapat membentuk lingkungan yang menghormati dan melindungi hak-hak individu seperti melalui Pendidikan dan atau penegakan hukum yang kuat. Semoga bermanfaat.